NAK RANG BATUHAMPAR KE AMERIKA
Rahmadini mengukir sejarah. Pasalnya, Agustus mendatang, putri ke lima pasangan Jhon Perry dan Ernita ini akan berangkat ke Amerika melalui program Bina Antar Budaya selama satu tahun. Siswi Kelas XI SMAN 1 Kota Payakumbuh tersebut menunaikan puasa nadzar selama beberapa hari setelah mengetahui kelulusannya. Pengagum Sri Mulyani inipun berharap bahwa setiap tahun akan ada Putra-putri Batuhampar yang berangkat ke Luar Negeri untuk menuntut ilmu. Ditemani kedua orang tuanya, Tim Redaksi Menara berbincang-bincang di kediamanya Senin (14/03). Berikut hasil wawancara Ekslusif kami dengan Kemenakan Ernizul, Dt. Rajo Bandaro itu:
Dari mana Dini mengetahui informasi beasiswa ini?
Beberapa tahun terakhir, di Sekolah (SMAN 1 Payakumbuh. Red) sudah ada beberapa orang senior yang mengikuti program ini dan telah ada pengurus Chapter yang memfasilitasi dan mengorganisir segala hal yang berhubungan dengan Beasiswa ke Luar Negeri (LN). Saat ini ada tiga jenis beasiswa LN yang ditawarkan. Pertama AFS, beasiswa bagi para pelajar yang ingin menuntut ilmu di 8 Negara Eropa; bila ingin ke Jepang, kita dapat menggunakan beasiswa jenis GENESIS. Salah satu kelebihan GENESIS adalah tahap tes dan seleksi hanya sampai di Tingkat Provinsi, bila lolos, langsung diberangkatkan; dan Dini pilih opsi ke-tiga yaitu YES ke Amerika Serikat karena Full Beasiswa dan gratis. Namun untuk dapat berangkat, setiap peserta harus mampu melewati empat tahap seleksi, tiga tahap di tingkat Provinsi, dan terakhir di Tingkat Nasional (Jakarta) pada bulan November 2010 yang lalu.
Pada keempat tahap seleksi tersebut, materi apa saja yang diujikan, Apakah bahasa Inggris menjadi prioritas utama?
Sebelumnya Dini ingin sampaikan bahwa tidak perlu khawatir dengan nilai dan kemampuan berbahasa Inggris yang kurang memadai. Sebab, seluruh peserta yang lolos akan diberikan pelatihan Bahasa Inggris selama dua bulan di Jakarta sebelum keberangkatan. Kemampuan bahasa inggris hanya dinilai 25 persen dari seluruh rangkaian tes dan seleksi. 75 persen dinilai dari kepribadian dan psikologi melalui tes wawancara ditambah dengan pengetahuan umum. Bahkan, di Jakarta materi tes pun tidak berbahasa Inggris. Setiap peserta dituntut mengarang bebas dua halaman double folio menggunakan bahasa Indonesia dengan memilih satu dari tiga judul. Maaf, Dini hanya ingat dua judul dari ketiga opsi yang ditawarkan. Yang pertama…..; dan Dini pilih judul ‘Jika kamu dilahirkan kembali apa yg akan kamu lakukan?
Apa yang Dini tulis saat itu?
Dini tersipu malu sebelum menceritakan isi karangannya… (Red) Ingin membayar semua kesalahan di hidup yang pertama, tidak terperosok ke dalam jurang yang sama, dan berusaha memperbaiki diri pada hidup yang kedua. … Dini kembali terlihat tertawa geli dan menoleh kepada Ibunya… (Red)
Berapa orang peserta yang berhasil lolos ke Amerika?
Untuk tingkat Nasional ada 72 orang. Sumbar-Riau yang digabung ke dalam satu chapter diwakili 8 orang pelajar, Dini dari SMAN 1 Payakumbuh hanya sendiri, 1 orang dari SMAN 1 Batusangkar, 3 orang dari SMAN 1 Padang, 1 orang dari MAN 1 Padang dan 1 lagi dari SMAN 3 Padang.
Kapan berangkat dan Berapa lama Dini berada di sana?
Take off dari Jakarta dijadwalkan Agustus 2011, belajar di sana selama 11 bulan, kemudian kembali ke Indonesia dan belajar di kelas XII untuk memperoleh Ijazah SMA. Tertinggal satu tahun dari teman-teman adalah konsekwensi yang harus Dini terima. Sebelumnya, tak sedikit senior Dini yang mundur karena resiko tersebut. Bagi Dini, semua itu tak jadi soal bila dibandingkan dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh. Ijazah dan piagam pun akan diberikan oleh YES (Youth Exchange Student) selaku lembaga yang melandasi Pertukaran Pelajar Bina Antar Budaya ini.
Sudah sampai di mana persiapan dini?
Persiapan dari segi dana In Syaa Allah tidak ada masalah, sekali lagi YES itu beasiswa full dan tidak dipungut biaya. Bahkan, pada keempat tahap seleksi, para peserta tidak dikenakan biaya. Mulai dari Tiket, Transportasi, Akomodasi, sampai konsumsi seluruhnya ditanggung oleh Panitia. Baik ketika tes di Padang maupun di Jakarta. Agar bahasa Inggris makin lancar, Dini mengikuti Les dua kali seminggu. Adapun dari segi kesehatan, seluruh Kandidat harus menjalani chek kesehatan secara insentif sesuai jadwal yang ditentukan dan sudah harus diimunisasi hepatitis A dan B, Farisella, dan MMR sebelum 2 Mei 2011.
Apakah ada perjanjian tertulis atau sejenis MOU antara Para Kandidat dengan Yayasan Penyelenggara Pertukaran Pelajar ini?
Tidak! Ini murni pertukaran pelajar. Setiap kandidat tidak terikat dengan perjanjian apapun secara hukum dan tidak diwajibkan untuk memberikan kontribusi apapun setelah menjalani program ini
Satu tahun bukan waktu yang sebentar, apakah Dini tidak khawatir berpisah dari orang tua dan keluarga?
Rasa sedih untuk berpisah merupakan suatu hal yang manusiawi. Hidup memang penuh dengan tantangan dan resiko, dari awal Dini sudah pikirkan dan siap dengan segala kemungkinan. Jauh dari keluarga, beradaptasi dengan lingkungan baru, teman baru, sekolah baru, dan semua hal yang serba baru. Dan tantangan terbesar adalah hidup di tengah-tengah mayoritas non-muslim. In Syaa Allah Dini siap!
Di Negara Bagian mana dan Sekolah Apa Dini dan kawan-kawan ditempatkan?
Sampai saat ini belum jelas sekolahnya apa dan di mana. Tapi yang jelas pembelajaran akan dititikberatkan pada masalah kebudayaan antara Indonesia dan Amerika. Mengenai tempat tinggal, setiap peserta akan tinggal dengan Orang Tua Asuh. Jadi, tidak tinggal di Penginapan/Pondok, Mes, Arsrama ataupun sejenisnya.
Setelah tamat kelas XII, ada rencana untuk kuliah di Amerika?
Iya donk! In Syaa Allah
Kewarganegaraan?
Indonesia tentunya!
Adakah pesan yang ingin Dini sampaikan kepada Adik-adik di Kenagarian Kita?
Dini ingin mengajak Adik-adik untuk mengambil peluang ini, terutama yang duduk di kelas XI. Bila ingin berangkat tahun depan, tes dan seleksi dimulai tahun ini, masalah formulir In Syaa Allah Dini bisa Bantu. Buanglah jauh-jauh segala macam rasa takut! Yakinlah! Di mana ada kemauan di situ akan terbentang jalan. Optimis tidak sama dengan takabbur. (Ibnu, Winda, Ara)
Nama : Rahmadini
Tempat & Tgl. Lahir : 10 Desember 1993
Hobi : Membaca Novel, Menari
Cita-cita : Ekonom
Prestasi : 1. Juara 2 Olimpiade Ekonomi se-Kota Payakumbuh
2. Juara 1 Cerdas Cermat Koperasi se-Kota Payakumbuh
3. Juara 2 English Quiz se-Kota Payakumbuh
4. Juara 3 Olimpiade Matematika Antar SD se-Kabupaten Lima Puluh Kota
Alamat : Batuhampar
Email : d.rahmadini@yahoo.com
Motto : Be Optimist! Don’t worry to make a dream! Believe that what do you want will be come true!
Do the best and prepare to the worst
Dini, Mandiri Sejak Dini dan Doyan Belut
Orang tua mana yang tidak bangga melihat prestasi anaknya. Namun, sebuah prestasi yang gemilang bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh dalam waktu singkat dan instant. Tak dapat tidak, kita harus melihat jauh ke belakang, meneropong proses dan perjalan hidup seseorang sejak kecil hingga dia dapat melihat dan menapaki masa depannya. Rahmadini lahir dan tumbuh dalam sebuah keluarga yang berprofesi sebagai guru. Tidak sia-sia kedua orang tuanya melatih dan mendidik hidup mandiri sedari kecil, “Kami tidak lagi menyuapinya ketika Dini sudah bisa mengambil nasi dan makan sendiri, kami biarkan Dini menyiapkan peralatan sekolahnya sendiri, mandi sendiri bahkan tidur sendiri, hal ini juga dibentuk secara alami karna kesibukan kami yang selalu dikejar waktu” tutur Buk Ita kepada Menara.
Hal senada juga disampaikan Pak Jhon, bahwa kemandirianlah yang membentuk semangat dan kemauan keras putri bungsunya, “Dini terampil membagi waktu untuk belajar, bermain, menonton televisi dan mendapatkan hiburan, kami hanya mengarahkan! Bila belum selesai mengerjakan tugas, Dini belum berhenti. Dini ikut program ini atas kemauannya sendiri, dan kami tidak diberitahu sejak awal. Kami heran melihatnya begitu sibuk sejak beberapa minggu sebelumnya, tak sedikit formulir, blanko, dan daftar pertanyaan yang disodorkannya kepada kami. Ketika kami bertanya baru dijelaskannya. ” tutur Pak Jhon menyambung pembicaraan istrinya.
“Setiap minggu Ibu tidak pernah absen menghidangkan Belut sebagai menu di meja makan. Ibu baru ingat sekarang. Dulu, pedagang belut langganan Ibu di pasar pernah bercerita bahwa belut sangat bagus untuk pertumbuhan dan meningkatkan kecerdasan anak. Kembali segar di ingatan ibu ketika pedagang tersebut menceritakan bahwa ia selalu menyediakan belut untuk anak-anaknya. Dan ibu juga baru ingat, dua orang putranya juga berangkat ke Amerika untuk belajar” lanjut Kepala SDN … Sariak Loweh ini.
Ketika ditanya harapannya ke depan, Buk Ita menginginkan bahwa Pertukaran Pelajar ke LN kali ini menjadi batu loncatan bagi putra-putri Batuhampar di masa mendatang, sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM masyarakat . (Ibnu, Winda, Ara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar