HOME INDUSTRI PANGAN
“Andalan Ekonomi Masyarakat Nagari Durian Gadang”
MENARA- (13/3), Home industri (baca: industri rumahan) menjadi andalan masyarakat kenagarian durian gadang. Dari semua jorong di kenagarian durian gadang (Bungo Tanjuang, Baringin, dan Kapalo Koto) terdapat berbagai kegiatan produksi, mulai dari rubik, karupuak sakura (Karupuak Loweh), sanjai, sampai sarang balam atau roda gandiang. Dan yang paling baru di luar barang konsumtif adalah pembuatan sapu ijuak. Berdasarkan keterangan dari walinagari durian gadang, terdapat 30 kepala keluarga di kenagarian ini memiliki usaha industri rumahan.
Nurhayati, salah seorang pengusaha Home Industri memproduksi Karupuak Sarang Balam menghabiskan 300 kg Ubi Batang dalam seminggu. Setiap selasa, Sabtu dan Minggu Nurhayati (50) bersama sang suami, Muchni (55) dan tiga orang anaknya Despia, Nelvia, dan Arsyad bekerja dari pagi hingga sore, “Pukua sapuluah pagi maungka ubi ka poghak, nan iko lai ubi awak, biasonyo Etek mamboli. Dek inyo ndak bisa talotak harus sudah sa-aghi. Dikubak, dighudan, dibumbui dan digoreng langsuang,” tutur Nurhayati dengan Aksen yang khas di tengah-tengah kesibukannya mencetak Karupuak dengan potongan kaleng susu.
Secara otomatis, home industri mengarahkan anak-anak dan remaja untuk memiliki keterampilan dan jiwa bisnis serta menjauhkan mereka dari melakukan hal-hal yang bersifat negatif, “Ndak ado anak-anak siko nan main pulang sakola lai, kok ado ciek-ciek bona nyih, bacoliak lo ughang nyo dulu. Dapek pulo tambahan balanjo. Ado anak-anak tu nan makan upah manyaik rubik” papar Nurhayati. “Tu sambia duduk nonton se nyo tu pak” Despia menimpali dari tungku penggorengan.
Nurhayati sudah menggeluti usaha ini selama 15 tahun berasumsi, bahwa Batuhampar memiliki prospek yang cukup bagus untuk pengembangan home industri, “Awak ghami, di topi jalan godang lolai, ampiang lo ka pokan. Kok Etek tingga situ ontah lah gak nyih!”
Salah seorang ibu yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa sekali produksi, dirinya dan keluarga menghabiskan 500 kg ubi batang untuk pembuatan rubik, saat ibu tersebut mambangkik rubik yang memenuhi seperlima gelanggang.
Dukungan Pemerintah Nagari
Ada beberapa upaya dari nagari untuk mengembangkan usaha industri rumahan ini. Mulai dari pembentukan wadah dan mengurus legalitas merek dari masing-masing usaha. Kemudian kegiatan-kegiatan peningkatan mutu sumber daya.
“Ke depan, kita menginginkan produk-produk tersebut memiliki merek dan hak paten. Untuk itu, kita berencana membuat suatu wadah yang menaungi para pengusaha Home Industri yang ada di Durga dan bekerjasama dengan Koperindag mengadakan pelatihan dan penyuluhan. Sehingga produsen dapat menentukan harga” tutur Nanda. S, Wali Nagari Durian Gadang Kepada Menara di Kediamannya, Minggu (13/03).
Terkait dengan peningkatan daya beli terhadap produk, Mahasiswa Semester Akhir FIP UNP Jurusan Teknologi Pendidikan ini menuturkan “bahwa mutu dan kualitas produk harus tetap dijaga dan ditingkatkan. Masih ada sebagian masyarakat menjemur kerupuk dan rubik di pinggir jalan, sehingga kebersihan kurang terjamin. Mulai dari debu jalan, kendaraan lewat, sampai hewan piaraan penduduk yang berkeliaran di sekitar lokasi penjemuran.”
(Ibnu, Salami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar