Batuhampar,Menara
Mungkin lima belas tahun ke depan, bahkan bisa dipastikan Kampuang Tacinto tidak punya khatib dalam Nagari. Tanah kelahiran Syeikh Abdurrahman yang telah terbukti mencetak ulama ini akan mengimpor Khatib dari luar. Apa kata dunia???!!!
Tak habis jari tangan kanan untuk menghitung berapa jumlah khatib yang masih eksis dan putra asli Batuhampar saat ini. Itupun sudah usia lanjut. Secara alamiah, mereka akan udzur tidak lebih dari lima belas tahun ke depan. Sebut saja Datuak Oyah, Pak Sini, Pak Jas, Pak Amri. Hanya Ustadz Bujang. M yang berusia muda.
“’Sebenarnya, kekhawatiran tersebut tentu sudah memenuhi pikiran segenap masyarakat. Kalau tidak ditanggulangi dari sekarang, saya sangat prihatin. Pengkaderan merupakan suatu hal yang mutlak!’ itulah yang disampaikan Zulkhaibar (Manda Ijun) kepada kita ketika pulang kampuang beberapa minggu lalu, Beliau berjanji akan mengirimkan buku-buku sebagai bahan bacaan,” tutur Okto Muharman kepada menara di Guguak Sapinah, Minggu (27/02)
“Jadi, itulah yang melatarbelakangi berdirinya Persatuan Pemuda Penggerak Nagari (P3N). Langkah awal yang kita lakukan adalah belajar berdiskusi untuk menghilangkan rasa takut sehingga terampil berbicara di depan publik” tambah putra ke tiga Bapak Hasni Masri ini.
“Rekruitment kita lakukan dengan berkunjung langsung ke rumah (door to door), sehingga bisa bertatap muka dengan orang tua peserta. Saat ini kita memiliki ± 20 orang peserta diskusi, kegiatan dilaksanakan setiap sabtu malam sesudah shalat isya di Surau Kelok. Alhamdulillah para peserta sangat antusias dan punya semangat yang tinggi. Bahkan ada yang berasal dari Sungai Cubadak, juga didukung oleh kedua orang tuanya. Ke depan kita berharap bahwa adik-adik dari kampuang kita pun semakin meningkat jumlahnya,” lanjut Iman (panggilan akrab Okto Muharman)
“Kalau dilihat Background dan Track Record selama ini, kita para pengurus P3N bukanlah orang-orang yang diakui kredibilitasnya, kita juga belajar. Untuk itu kita menunggu kritik dan saran, arahan, dan tuntunan dari segenap masyarakat. Saat ini kita memiliki 10 orang konsultan yang terdiri dari para Khatib dan tokoh masyarakat. Syukurlah, mereka menyambut kedatangan kita dengan hangat setiap kali kita datang berkunjung, di antaranya Ijasni Amier, BA, Bujang. M, Dra. Eliza. SY, S. Pd, Syahrul Syah, dan rang sumando Batuhampar Alirman Kampai”
Ketika ditanya mengenai metode, lebih jauh Okto Muharman menjelaskan, “Dalam empat kali pertemuan diskusi, kita akan selingi dengan satu kali pemberian motivasi oleh salah seorang konsultan. Ustadz Bujang. M telah mengisi jadwal tersebut pada pertemuan pertama. Setelah para peserta terbiasa dan rasa takut sirna, baru melangkah ke tingkatan berikutnya, yaitu belajar berceramah, pidato, dan khutbah.”
Ketika ditemui secara terpisah Selasa (22/02), Kariati, Ibunda dari Novri Ayunda, salah seorang peserta dari Sungai Cubadak menyampaikan pendapat dan harapannya, “Di kampuang kamipun khatib sudah langka dan usia lanjut. Amak sangat berterima kasih sekali dan sangat mendukung Novri ikut kegiatan ini. Satu hal yang paling penting adalah jangan berhenti di tengah jalan. Mudah-mudahan kalian berhasil”
Struktur Kepengurusan P3N
Ketua : Okto Muharman
Wakil Ketua : Alfian Syukri
Sekretaris : Hikmah Salami
Bendahara : Mhd. Ikhfal
*red.