Selasa, 22 Maret 2011

puisi


Seperti ini..
Seprti mati..
Seperti hilang..
Seperti hancur..
Kini langit lenyap tak menampakkan surga
Mereka terhanyut dalam letupan api duniawi
Batuhampar…!!!!
Engkau diam saat waktu membutuhkan mu
Di saat para pemimpin mati..
Batuhampar…..!
Telah terlenyap tanpa batas
Kan disilet waktu
Menimbulkan darah dan nanah
Kenapa….kenapa…???
Kenapa engkau berubah
Seperti bakteri penghisap
Dan parasit di tubuh para khalifahmu
Tak terdengar lagi suara indah saat fajar
Menerpa bumi persada
Mereka telah di ninabobokkan syetan
Tak seperti dulu saat itu terjadi
Kami rindu dengan suara indah di lima waktu
Apakah kisah indah ini kan terulang
Batumpar…..kami rindu
Bangkitlah dan sonsong subuh indah itu

 ""Nur Insan Kamil""

Al-Manaar


Batuhampar, Menara
  momentum peringatan maulid nabi Muhammad saw tahun ini dijadikan ajang untuk mensosialisasikan pondok pesantren al-manar kepada siswa sekolah dasar. Dengan menggelar  Lomba cerdas-cermat dan olimpiade matematika tingkat SD se-kabupaten lim apuluh kota, kamis, (17/2) di komplek auditorium al-manar batuhampar.

Dalam sambutannya M. ishaq, selaku ketua panitia kegiatan menyampaikan, “dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW melalui kegiatan Lomba yang kita adakan ini, diharapkan akan terjalin ukhuwah yang baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, dan keluarga besar al-manar lainnya. Ketua ipenar ini juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada berbagai pihak atas dukungan terhadap kegiatan ini.
Saat memberikan sambutan pembukaan acara. Dimanfaatkan oleh mitra suharni, kepala madrasah untuk mensosialisasikan al-manar kepada para peserta dan undangan, serta keluarga besar al-manar.
“Saat ini Al-manaar telah mempunyai Asrama Putra dan Putri dengan tata tertib yang harus dipatuhi oleh santri yang menggunakan fasilitas Asrama ini” terangnya. Al-manaar juga memiliki kegiatan Ekstrakurikuler. Seperti, Pramuka, Drumband, Paskibra, dan Badminton” tambah guru bidang studi bahasa Indonesia ini. Lebih lanjut di ungkapkan, Guru-guru yang mengajar serta karyawan yang ada saat ini merupakan orang-orang yang telah mempunyai pengalaman dibidangnya dan juga tamatan perguruan tinggi Favorit di Sumatera Barat.
“Dengan perkembangan yang ada dan kuatnya tantangan zaman pada saat ini, sudah sewajarnya kita memikirkan bagaimana kondisi yang akan dihadapi oleh generasi penerus Bangsa ini nantinya, dan sangat diharapkan kita tidak meninggalkan generasi yang lemah Iman, Ilmu, dan fisiknya,” tegasnya.
Menjadi harapan adanya peserta kali ini melanjutkan pendidikannya ke al-manar. “Kita harapkan, agar peserta yang hadir pada saat ini melanjutkan jenjang studinya kepada Sekolah-sekolah agama, seperti Al-Manaar ini” Harap Bapak dari 6 orang anak ini.  
Perwakilan dari kementerian agama Ri, juga hadir pada pembukaan acara tersebut. Dalam sambutannya. ia menyampaikan, “kita sangat berharap, melalui kegiatan yang diadakan dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kita dapat mencontoh Akhlak Rasulullah dan dapat mengaplikasikannya dalam hidup serta memperkuat tali persaudaraan dan kreatifitas dalam menyonsong masa depan yang lebih baik.” Ia juga menghimbau semua pihak untuk terus memajukan al-manar. “Pada bapak, ibuk-ibuk, anak-anak untuk ikut memajukan pondok pesantren al-manar dengan memasukkan anak-anaknya sekolah ke al-manar,” ajaknya.
Kegiatan lomba cerdas-cermat dan olimpiade ini diikuti oleh 14 sekolah dasar. Dengan mengangkatkan tema ” melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mempererat Ukhuwah Islamiyah serta kreatifitas untuk menyonsong masa depan yang gemilang”.Pada kegitan perlombaan tersebut, sebagai pemuncak satu bidang cerdas cermat diraih SD. N 06 Batuhampar, juara dua diraih SD. N 01 Sei. Belantik, dan pemenang ketiga dinikmati oleh SD. N 04 Koto Tangah Batuhampar, sedangkan pada cabang Olimpiade Matematika juara satu jatuh kepada.*(Red)

Kediaman

Gemala Hatta berserta rombongan kunjungi Batuhampar , Kampung halaman orang tuanya, Muhammad Hatta proklamator Indonesia yang pertama.

Batuhampar, menara
Gemala Hatta berserta rombongan kunjungi Batuhampar. Kampung halaman orang tuanya, Muhammad Hatta proklamator RI. Kehadiran putri kedua proklamator tersebut dalam rangka penyerahan renovasi rumah keluarga Bung Hatta di komplek Ponpes Al-Manaar, Selasa (1/3). Turut hadir pada kegiatan tersebut President Commissioner PT Bakrie & Brother mewakili perusahan Bakrie group donatur proyek renovasi, Josrizal Zein (walikota kota payakumbuh), Amran Nur (Walikota Kota Sawahlunto), serta unsur Pemerintahan Nagari dan Pihak Yayasan Ar-Rahman.

Jauh dari ibu kota Negara RI, Jakarta. Tidak menjadikan penghalang bagi wakil dari perusahaan bakrie group untuk datang pada penyerahan hasil renovasi rumah keluarga bung hatta. “saya tidak memikirkan jarak untuk datang ke Pesantren ini, melainkan saya melihat dari segi sejarah yang banyak banyak terkandung di Batuhampar ini, mulai dari Bapak Bung Hatta, kakek, dan kerabatnya yang berada disini” papar Irwan Syarkawi,  President commissioner PT Bakrie & Brother ketika ditemui menara di sela kegiatan.
Al-Manaar sebagai komplek penuh sejarah masa kecil bung hatta, menjadi inspirasi tersendiri menghantarkan rombongan Gemala Hatta untuk datang berkunjung ke Batuhampar. “Saya datang kesini karena inisiatif sendiri. Melihat begitu banyak sejarah Bung Hatta disini dan ada aura tersendiri diruangan ini (Gobah) sebab Bung Hatta besarnya disini serta banyak bako beliau disini, malahan saya udah 4 kali kesini” tegasnya sambil tersenyum.
Pujian dan ajakan untuk merawat lingkungan keluarga bung hatta dilontarkan saat melihat-lihat seluruh bangunan. “Saya melihat lingkungan ini sudah bagus. Tapi, apa salahnya jika kita rawat dan jaga tempat ini meskipun tidak ada orang luar yang datang. Contohnya jenjang itu, kapurnya kan udah pudar. Seharusnya, itu dibersihkan serta lingkungan ini hendaknya bisa diperbaiki lagi” ajaknya.
Lebih lanjut ia berharap, agar kedepannya tempat ini punya daya tarik, sehingga orang-orang tertarik untuk datang dan mempelajari bagaimana sejarah Bung Hatta, bagaimana teladan-teladan beliau dan apa yang membuat beliau menjadi besar. Karena sama kita ketahui Bung Hatta adalah salah satu Pahlawan besar untuk Bangsa ini, saya lebih tertarik dengan Daerah ini walaupun saya asli Bukittinggi, karena disini adalah Pesantren.
Ketika dimintai komentarnya terhadap kegiatan ini, Amran Nur, Walikota Kota Sawahlunto mengungkapkan kebanggaannya. “Saya bangga, karena kedatangan Bapak/Ibu itu sangat bermanfaat dan orang-orang akan tahu, ada tokoh besar yang sangat berjasa disini” tutur beliau.
 “Sebenarnya saya tidak begitu kenal dengan Pesantren ini. Tapi saya cukup bangga dengan adanya bangunan-bangunan yang membuat kita mempelajari seorang tokoh seperti Bung Hatta yang pada saat ini sangat sulit tokoh yang seperti beliau” sambungnya.
Lahirnya Hatta-Hatta baru di kampung ini menjadi sebuah harapan. “ Saya berharap disini lahir Bung Hatta-bung hatta baru yang bisa menjadikan Pesantren ini lebih maju” harapnya tegas.
Sebelum kepulangan Gemala Rabiah Hatta ke Jakarta, ia menyempatkan untuk menitipkan pesan bagi para siswa madrasah Al-Manaar. “Belajar, belajar dan belajarlah.  Serta anda harus menjadi pemimpin bangsa yang baik dikemudian hari.”* (Red)

Persatuan Pemuda Penggerak Nagari (P3N)


Batuhampar,Menara
Mungkin lima belas tahun ke depan, bahkan bisa dipastikan Kampuang Tacinto tidak punya khatib dalam Nagari. Tanah kelahiran Syeikh Abdurrahman yang telah terbukti mencetak ulama ini akan mengimpor Khatib dari luar. Apa kata dunia???!!!

Tak habis jari tangan kanan untuk menghitung berapa jumlah khatib yang masih eksis dan putra asli Batuhampar saat ini. Itupun sudah usia lanjut. Secara alamiah, mereka akan udzur tidak lebih dari lima belas tahun ke depan. Sebut saja Datuak Oyah, Pak Sini, Pak Jas, Pak Amri. Hanya Ustadz Bujang. M yang berusia muda.

“’Sebenarnya, kekhawatiran tersebut tentu sudah memenuhi pikiran segenap masyarakat. Kalau tidak ditanggulangi dari sekarang, saya sangat prihatin. Pengkaderan merupakan suatu hal yang mutlak!’ itulah yang disampaikan Zulkhaibar (Manda Ijun) kepada kita ketika pulang kampuang beberapa minggu lalu, Beliau berjanji akan mengirimkan buku-buku sebagai bahan bacaan,” tutur Okto Muharman kepada menara di Guguak Sapinah, Minggu (27/02)

“Jadi, itulah yang melatarbelakangi berdirinya Persatuan Pemuda Penggerak Nagari (P3N). Langkah awal yang kita lakukan adalah belajar berdiskusi untuk menghilangkan rasa takut sehingga terampil berbicara di depan publik” tambah putra ke tiga Bapak Hasni Masri ini.

“Rekruitment kita lakukan dengan berkunjung langsung ke rumah (door to door), sehingga bisa bertatap muka dengan orang tua peserta. Saat ini kita memiliki ± 20 orang peserta diskusi, kegiatan dilaksanakan setiap sabtu malam sesudah shalat isya di Surau Kelok. Alhamdulillah para peserta sangat antusias dan punya semangat yang tinggi. Bahkan ada yang berasal dari Sungai Cubadak, juga didukung oleh kedua orang tuanya. Ke depan kita berharap bahwa adik-adik dari kampuang kita pun semakin meningkat jumlahnya,” lanjut Iman (panggilan akrab Okto Muharman)

“Kalau dilihat Background dan Track Record selama ini, kita para pengurus P3N bukanlah orang-orang yang diakui kredibilitasnya, kita juga belajar. Untuk itu kita menunggu kritik dan saran, arahan, dan tuntunan dari segenap masyarakat. Saat ini  kita memiliki 10 orang konsultan yang terdiri dari para Khatib dan tokoh masyarakat. Syukurlah, mereka menyambut kedatangan kita dengan hangat setiap kali kita datang berkunjung, di antaranya Ijasni Amier, BA, Bujang. M, Dra. Eliza. SY, S. Pd, Syahrul Syah, dan rang sumando Batuhampar Alirman Kampai”

Ketika ditanya mengenai metode, lebih jauh Okto Muharman menjelaskan, “Dalam empat kali pertemuan diskusi, kita akan selingi dengan satu kali pemberian motivasi oleh salah seorang konsultan. Ustadz Bujang. M telah mengisi jadwal tersebut pada pertemuan pertama. Setelah para peserta terbiasa dan rasa takut sirna, baru melangkah ke tingkatan berikutnya, yaitu belajar berceramah, pidato, dan khutbah.”

Ketika ditemui secara terpisah Selasa (22/02), Kariati, Ibunda dari Novri Ayunda, salah seorang peserta dari Sungai Cubadak menyampaikan pendapat dan harapannya, “Di kampuang kamipun khatib sudah langka dan usia lanjut. Amak sangat berterima kasih sekali dan sangat mendukung Novri ikut kegiatan ini. Satu hal yang paling penting adalah jangan berhenti di tengah jalan. Mudah-mudahan kalian berhasil”

Struktur Kepengurusan P3N
Ketua              : Okto Muharman
Wakil Ketua    : Alfian Syukri
Sekretaris        : Hikmah Salami
Bendahara       : Mhd. Ikhfal
                                                                                                                    *red.

Lapangan

Batuhampar, menara
Lahan seluas 8000 m2di guguak sapinah mulai diolah untuk dijadikan lapangan sepak bola. “Nantinya lapangan ini akan dimanfaatkan secara multifungsi, tidak hanya sepak bola dan kegiatan kepemudaan, tapi juga shalat idul fitri dan idul adha, serta kegiatan-kegiatan dengan skala besar,” ungkap asra Arafat, wali nagari batuhampar. Di guguak sapinah, Minggu (27/2).

Lahan yang dibeli dengan dana daun, swadaya masyarakat, dan sumbangan para perantau seharga 50 juta rupiah beberapa tahun silam tersebut sempat ditanami pisang oleh para pemuda dan tempat penggembalaan ternak oleh masyarakat, “Medan yang berat mengharuskan kita menggunakan alat berat, bukan tenaga manusia. Sudah kita coba goro bersama, menghabiskan empat ekor kambing untuk konsumsi, tapi hasilnya sangat minim. Kalau empat ekor kambing tersebut diuangkan, akan cukup untuk membiayai satu hari kerja” tutur pak wali di tengah deru mesin yang sedang bekerja.

“Saya menanggung biaya untuk satu hari kerja perdana sebesar Rp. 2.500.000,-. Mudah-mudahan dapat memancing animo masyarakat untuk menyelesaikan lapangan ini. Setelah berbincang-bincang dengan Edi Aceh selaku ketua pemuda, kita berencana mengimbau para pemuda untuk menyumbang Rp. 100.000,- per orang yang dipungut secara bertahap. Kita juga telah menghubungi salah seorang perantau. Selama ini para perantau hanya menyumbang dan menyumbang, tapi mereka belum melihat hasil dari apa yang kita lakukan”


Ketika ditanya mengenai harapannya ke depan, salah seorang pemuda, Zul Nofridal yang juga hadir ketika itu menyampaikan, “Dengan adanya lapangan sepak bola, para remaja dan pemuda dapat menyalurkan bakat yang terpendam dan menjauhkan mereka dari melakukan hal-hal negatif, sebab mereka sudah mempunyai kegiatan, mudah-mudahan kita menghasilkan pemain-pemain yang handal dan unggul,” jawabnya........

Menara Utama


PELAKSANAAN PROGRAM WALI NAGARI
“Menanti Dukungan Masyarakat”
Batuhampar, menara- pemerintahan nagari menjadi pioneer (Baca: penggerak) dalam memberdayakan dan mengembangkan kehidupan masyarakat. “Untuk pencapaian visi dan misi pembangunan nagari dibutuhkan keterlibatan masyarakat,” ungkap asra Arafat, wali nagari batuhampar. Di kediaman beliau, Jum’at (18/2).
Ketika dimintai keterangan terkait pelaksanaan program pemerintahan nagari. Asra Arafat, walinagari batuhampar mengutarakan “bahwa program yang di susun untuk masyarakat batuhampar pada saat ini sangat banyak. Namun semua itu tidak dapat berjalan jika tidak di dukung oleh masyarakat itu sendiri, contohnya saja program kebersihan. Karena di desa kita ada balai 2 kali seminggu. Pemerintahan nagari merencanakan untuk membeli gerobak kebersihan. Namun karena belum ada kesepakatan dengan niniak mamak, maka program ini belum dijalankan.
Lebih lanjut, untuk saat ini kita hanya menjalankan program yang bersifat insidentil. Karena semua program yang telah di susun secara baik oleh walinagari tidak berjalan lancar. Hal ini disebabkan karena tidak adanya partisipasi dari masyarakat itu sendiri. Beliau menuturkan program yang kita buat tidak dapat kita jalankan sendiri, butuh orang lain untuk menjalankannya.* (Red)

Jumat, 11 Maret 2011



"Pesona kampuang nan elok...
indah di pandang mato
paubek hati nan sodang galau...
oi....kampuang.....
tetap kokoh mengahadapi perobahan Zaman""


"Samarak nagari dek nan mudo mudo"
Elok nagari dek nan mudo, rusak nyo pun dek nan mudo....

mudah mudahan dek ado lapangan bolako...kito bisa mehilangkan negatif daghi nan mudo mudo yang disalahkan dalam persepsi nan demikian....
""KALAU BASAMO DAK ADO NAN DAK MUNGKIN DEH""