Selasa, 22 Maret 2011

Lapangan

Batuhampar, menara
Lahan seluas 8000 m2di guguak sapinah mulai diolah untuk dijadikan lapangan sepak bola. “Nantinya lapangan ini akan dimanfaatkan secara multifungsi, tidak hanya sepak bola dan kegiatan kepemudaan, tapi juga shalat idul fitri dan idul adha, serta kegiatan-kegiatan dengan skala besar,” ungkap asra Arafat, wali nagari batuhampar. Di guguak sapinah, Minggu (27/2).

Lahan yang dibeli dengan dana daun, swadaya masyarakat, dan sumbangan para perantau seharga 50 juta rupiah beberapa tahun silam tersebut sempat ditanami pisang oleh para pemuda dan tempat penggembalaan ternak oleh masyarakat, “Medan yang berat mengharuskan kita menggunakan alat berat, bukan tenaga manusia. Sudah kita coba goro bersama, menghabiskan empat ekor kambing untuk konsumsi, tapi hasilnya sangat minim. Kalau empat ekor kambing tersebut diuangkan, akan cukup untuk membiayai satu hari kerja” tutur pak wali di tengah deru mesin yang sedang bekerja.

“Saya menanggung biaya untuk satu hari kerja perdana sebesar Rp. 2.500.000,-. Mudah-mudahan dapat memancing animo masyarakat untuk menyelesaikan lapangan ini. Setelah berbincang-bincang dengan Edi Aceh selaku ketua pemuda, kita berencana mengimbau para pemuda untuk menyumbang Rp. 100.000,- per orang yang dipungut secara bertahap. Kita juga telah menghubungi salah seorang perantau. Selama ini para perantau hanya menyumbang dan menyumbang, tapi mereka belum melihat hasil dari apa yang kita lakukan”


Ketika ditanya mengenai harapannya ke depan, salah seorang pemuda, Zul Nofridal yang juga hadir ketika itu menyampaikan, “Dengan adanya lapangan sepak bola, para remaja dan pemuda dapat menyalurkan bakat yang terpendam dan menjauhkan mereka dari melakukan hal-hal negatif, sebab mereka sudah mempunyai kegiatan, mudah-mudahan kita menghasilkan pemain-pemain yang handal dan unggul,” jawabnya........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar